Senin, 09 Januari 2012


Manusia dan harapan 
 
                Setiap manusia pasti memiliki suatu harapan atau cita-cita, bahkan memiliki lebih dari satu harapan. Untuk mencapai harapan tersebut seseorang itu pasti akan melakukan cara-cara untuk mennggapai harapan tersebut. Apapun caranya, bisa melakukan dengan cara yang positif atau negatif. Manusia yang tidak memiliki harapan bagaikan mati dalam hidup.
=> Perbedaan Angan-angan dan Harapan menurut penulis Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.
Ketika seseorang mengharapkan sesuatu dia harus mengetahui bahwa harapan itu akan berkonsekuensi pada tiga hal:
·         Mencintai apa yg ia harapkan.
·         Ia merasa khawatir tdk mendapatkan apa yg ia harapkan.
·         Ia berusaha utk mendapatkan apa yg diharapkan dgn segala kemampuannya.
Harapan yg tdk disertai satupun dari tiga hal di atas mk itu hanya angan-angan belaka. Harapan dan angan-angan adl dua perkara yg berbeda. Setiap orang yg mengharapkan sesuatu mk pada diri akan muncul perasaan takut kehilangan apa yg ia harapkan akan berusaha menempuh jalan utk mendapatkan apa yg ia harapkan. Bila takut kehilangan apa yg ia harapkan mk ia akan segera berupaya agar tdk terluputkan dari apa yg ia harapkan. Dalam Jami’ At-Tirmidzi disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ خَافَ أَدْلَجَ، وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ
“Barangsiapa khawatir disergap musuh di waktu sahur dia akan menghindarkan diri sejak awal malam. Barangsiapa yg berusaha menyelamatkan diri sejak awal ia akan sampai kepada tempat tinggalnya. Ketahuilah sesungguh barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah barang dagangan Allah itu adl surga.” Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi harapan kepada orang2 yg mengerjakan amal shalih demikian pula Ia memberi rasa takut kepada mereka. mk ketahuilah bahwa harapan dan rasa takut yg bermanfaat adl yg disertai amal shalih. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ. وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لاَ يُشْرِكُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَا آتَوْا وَقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ يُسَارِعُوْنَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُوْنَ
“Sesungguh orang2 yg berhati-hati krn takut akan Rabb mereka. Dan orang2 yg beriman dgn ayat-ayat Rabb mereka. Dan orang2 yg tdk mempersekutukan dgn Rabb mereka . Dan orang2 yg memberikan apa yg telah mereka berikan dgn hati yg takut sesungguh mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera utk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang2 yg segera memperolehnya.”
Sumber : Buku “rumahku sekolahku” dan www.asysyariah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar