Dalam
perusahaan-perusahaan BUMN misalnya, ukuran keberhasilan dan kinerja perusahaan
tidak selalu diukur oleh tanggung jawab ekonomisnya. Tidak sedikit diantara
BUMN yang secara ekonomis “merugi” bahkan bukan rugi pada satu tahun saja,
tetapi tetap dipertahankan karena alasan kepentingan
rakyat, kepentingan ekonomi bangsa, pengangguran dan lain-lain. Perusahaan Umum
Kereta Api, Garuda Air lines, PLN, PDAM-PDAM, yang hampir setiap tahun merugi
tetap dipertahankan oleh negara karena alasan-alasan non ekonomi, seperti
politik, lapangan kerja dan lain-lain.
2. Contoh Kasus Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial seperti
yang dilakukan oleh salah satu perusahaan rokok di Indonesia,PT. Djarum yaitu mendirikan sebuah foundation yang menangani
masalah pendidikan, olahraga, dsb, yaitu Djarum Foundation. Ini adalah contoh nyata dari tanggung jawab
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap masyarakat. Hal-hal
ini dilakukan perusahaan sebenarnya juga untuk keuntungan jangka panjang
dari perusahaan itu sendiri. Seperti perusahaan akan lebih dikenal
oleh masyarakat sekitar karena mereka memperkerjakan masyarakat sekitar, dikenal
karena perusahaan tersebut ramah lingkungan, dan juga dikenal karena memberi
sumbangsih kepada masyarakat.
3. Contoh Kasus Keterlibatan Sosial Perusahaan
Negara jiran kita yang pada tahun 1970-an belajar dari Pertamina, saat ini, melalui Petronas, sudah menguasai pengolahan migas di negaranya dan dilakukan oleh putra putri Malaysia sendiri. Bukan itu saja, Petronas juga sudah merambah ke berbagai negara untuk melakukan eksplorasi. Bandingan lain adalah pengelolaan migas di Cina. Peran industri migas asing di negeri tersebut amat minimal, kurang dari 5%. Jika negara-negara lain berusaha untuk menguasai sumberdaya alam migas karena yakin bahwa penguasaan sumber energi alam ini akan menjadi kunci kemandirian dan kemajuan bangsa, mengapa keyakinan yang sama tidak ada pada para pejabatIndonesia ? Bagi saya, hal ini bisa terjadi tidak lain kecuali karena banyak pejabat yang menjadi subordinasi dari kepentingan asing. Jadi, tidak salah bahwa Indonesia memang masih dijajah dalam bentuk penjajahan yang berbeda. Penjajahan semakin mulus dan samar saat Indonesia memiliki banyak komprador dan agen kepentingan asing yang tidak peduli terhadap kepentingan nasional.
Sumber : http://www.academia.edu/4044365/Contoh_kasus_tanggung_jawab_perusahaan
http://e-bursaekonomi.blogspot.com/2012/02/tanggung-jawab-moral-dalam-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar