1.
Bentuk-bentuk
Organisasi
Bagan
organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang
menunjukkan hubungan kerja sama.
Lima aspek
utama suatu struktur organisasi, yaitu :
§
Pembagian
kerja
§
Rantai
perintah
§
Tipe
pekerjaan yang dilaksanakan
§
Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan
§
Tingkatan
manajemen
Adapun cara penggambaran bagan
struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
§
Bentuk
Piramidal
§
Bentuk
Vertikal
§
Bentuk
Horisontal
§
Bentuk
Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat
dibedakan atas :
1.
Organisasi
Garis
Merupakan
bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah
karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
§
Kesatuan
komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
§
Garis komando
berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
§
Proses pengambilan
keputusan cepat.
§
Karyawan yang
memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga
karyawan yang rajin dan malas.
§
Rasa
solidaritas tinggi
Kelemahannya :
§
Seluruh
organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
§
Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
§
Kesempatan
karyawan untuk berkembang terbatas.
2.
Organisasi
Garis dan Staf
Dianut oleh
organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada
pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
§
Dapat
digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan
perusahaan.
§
Terdapatnya
pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf
ahli.
§
Bakat yang
berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu
spesiali-sasi.
§
Prinsip
penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
§
Pengambilan
keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena
pimpinan masih dalam satu tangan.
§
Koordinasi
lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
§
Semangat
kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
§
Rasa
solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
§
Perintah-perintah
menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
§
Dapat terjadi
adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
§
Kesatuan
komando berkurang.
§
Koordinasi
kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan
tugas.
Organisasi Fungsional
Organisasi
yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada
perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
§
Pembidangan
tugas menjadi lebih jelas.
§
Spesialisasi
karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
§
Solidaritas
kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
§
Koordinasi
berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
§
Karyawan
terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
§
Koordinasi
menyeluruh sukar dilaksanakan.
§
Menimbulkan
rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul
konflik.
Organisasi Panitia
Organisasi
dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
§
Segala
keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
§
Kemungkinan
pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
§
Koordinasi
kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
§
Proses
pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat
pelaksanaan tugas.
§
Tanggung
jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
§
Kreatifitas
karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas
lebih dipentingkan.
Bentuk
Organisasi menurut para ahli :
Menurut Hanel
Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik
yang terbuka dan berorientasi pada tujuan
Sub sistem koperasi:
§
Individu
(pemilik dan konsumen akhir)
§
Pengusaha
Perorangan/kelompok ( pemasok / supplier)
§
Badan Usaha
yang melayani anggota dan masyarakat
Menurut Ropke
Identifikasi Ciri Khusus
§
Kumpulan
sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
§
Kelompok
usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
§
Pemanfaatan
koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
§
Koperasi
bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan
jasa)Sub sistem
§
Sub Sistem
§
Anggota
Koperasi
§
Badan Usaha
Koperasi
§
Organisasi
Koperasi
Di Indonesia
Bentuk : Rapat
Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
§
Penetapan
Anggaran Dasar
§
Kebijaksanaan
Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
§
Pemilihan,
pengangkatan & pemberhentian pengurus
§
Rencana
Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan Laporan Keuangan
§
Pengesahan
pertanggung jawaban
§
Pembagian SHU
§
Penggabungan,
pendirian dan peleburan
2.
Hirarki Tanggung
Jawab
v
Pengurus
Pengurus memberi kuasa kepada pengelola untuk
mengatur dan mengembangkan usaha dengan efisien dan profesional, hubungannya
dengan pengurus bersifat kontrak kerja, Diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus.
Tugas :
§
Mengelola
koperasi dan usahanya
§
Mengajukan
rancangan Rencana kerja, Budget dan belanja koperasi
§
Menyelenggarakan
rapat anggota
§
Mengajukan
laporan keuangan dan pertanggung jawaban
§
Maintenance
daftar anggota dan pengurus
Wewenang :
§
Mewakili
koperasi didalam dan diluar pengadilan
§
Meningkatkan
peran koperasi
v Pengelola
Pengelola
adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh
pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional,
Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta
diberhentikan oleh pengurus.
v
Pengawas
Pengawas atau badan
pemeriksa adalah orang-orang yang diangkat oleh forum
rapat anggota untuk mengerjakan tugas pengawasan kepada pengurus.
Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus
oleh pengawas, yakni:
§
keorganisasian
§
keusahaan
§
keuangan
Tugas pengawas dalam
manajemen koperasi memiliki posisi strategis, mengingat secara
tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran,
ketidaktepatan pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus. Oleh sebab itu
menjadi pengawas harus memiliki per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu:
a) kompentensi pribadi
b) kompentensi profesional
UU 25 Tahun 1992 pasal 39
Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan
dan pengelolaan koperasi Berwenang untuk meneliti catatan yang ada dan
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3.
Pola Manajemen
Untuk
mencapai tujuan koperasi di perlukan manajemen koperasi yang benar agar
semua yang telah di rencanakan dapat berjalan dengan baik, untuk itu diperlukan
Pola Manajemen Koperasi sebagai berikut:
Perencanaan
Perencanaan
merupakan proses dasar dari manajemen. Dalam hal ini manajer memutuskan hal-hal
yang harus dilakukan, tetapi sebelum itu dibutuhkan organisasi untuk
perencanaan, baik organisasi kecil maupun besar. Perencanaan yang baik adalah
perencanaan yang bersifat fleksibel, karena dalam berjalannya waktu situasi dan
kondisipun dapat berubah sewaktu-waktu.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur,pengelompokan, dan mengatur
serta membagi tugas bagi para anggota dalam bekerja. Posisi dalam bekerja dari
para anggotanya pun harus sesuai dengan keahlian dari anggota organisasi, agar
tujuan dapat di capai sesuai dengan yang telah direncanakan.
Struktur
Organisasi
Sebagai
pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai masalah yang harus
diselesaikan. Dan masalah yang paling sulit itu berasal dari dirinya sendiri
yaitu berupa keterbatasan, seperti keterbatasan pengetahuan, kemampuan, bahkan
mungkin daya tahan tubuh.
Maka
dibutuhkan struktur organisasi yang sesuai dengan kemampuan, bentuk usaha,
volume usaha, maupun luas pemasaran produk. Karena semua bentuk organisasi
memiliki kekuatan dan kelemahan.
Pengarahan
Pengaraha
merupakan fungsi menejemen yang terpenting karena masing-masing orang dalam
suatu organisasi memiliki kepentingannya masing-masing. Untuk itu pimpinan
perusahaan harus dapat mengarahkan dengan baik agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Pengawasan
Pengawasan
merupakan sistem untuk membuat segala kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai
rencana.
Proses
ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
§ menetapkan
standar
§ membandingkan
kegiatan yang telah dilaksanakan dengan standar yang telah ditetapkan
§ mengukur
penyimpanan-penyimpana yang terjadi, lalu mengambil tindakan evaluasi jika
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar