MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan atau "beauty" adalah
sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang,
cantik, bagus benar atau elok.Keindahan juga dapat memberikan kita rasa
keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah.contohnya jika kita
bermusik atau dalam suatu seni, kita akan semakin mencari 'feel' apa yang cocok
untuk hati kita.
Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide
kebaikan. Sedangkan Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan
juga menyenangkan. Suatu keindahan dapat diartikan oleh setiap orang yang
menilai arti keindahan tersebut.
“ Keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan
bila mana dilihat “ ( Thomas Aquinos – 1225-1274 )
Semua lapisan manusia pasti merasakan akan
indahnya ciptaan Tuhan, salah satunya “keindahan”. Dalam hadist Rasul dikatakan
: “Sesungguhnya Allah Ta’ala indah dan suka pada keindahan” (HR Muslim).
Dengan demikian halnya dengan keindahan yyang
merupakan karya cipta manusia. Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu
dibatasi oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu
universal, akibat pemaknaannya berbeda dan perbedaan itu dibatasi oleh ruang
dan waktu.
Keindahan juga identik dengan kebeneran.
Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran dalah keindahan. Keduanya memiliki
nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Perkara indah dibagi dua :
- > Keindahan
zahir, yang terketahui oleh mata kepala.
- >
Keindahan
batin, yang terketahui oleh mata hati dan cahaya batin.
Keindahan yang pertama dapat diketahui pula
oleh anak kecil dan binatang. Sedangkan keindahan yang kedua hanya terketahui
oleh orang-orang yang memiliki hati. Orang yang tidak tahu selain kehidupan
zahir, tidak dapat merasakan keindahan batin.
Setiap yang indah adalah kekasih orang yang
mengetahui keindahan itu. Apabila keindahan itu terketahui oleh hati, ia
merupakan kekasih hati. Contoh kecintaan seperti ini adalah kecintaan kepada
Nabi, Rasul, Orang yang berbudi luhur. Perilaku mereka dapat teergambarkan
padahal bentuk wajahnya tidak.
Filsuf seni merumuskan keindahan sebagai
kesatuan hubungan yang terdapat antara penerapan-penerapan inderawi kita(beauty
is unity of formal realitions of our sense percepctions)
Sumber : Novel “ The Power of Love “ , dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar